Comel yang cantik dan lucu itu sedang berjalan keluar rumah. Dia akan pergi ke rumah Neneknya di tepi bukit. Di perlajalanan, Comel melihat seorang yang berjalan sambil membawa koper. Dia sepertinya orang kaya. Comel mendekatinya. Comel sangat baik hati
"Halo! Siapa nama anda?"tanya Comel.
"Maaf, aku sedang sibuk. Nama aku Ren,"jawab Ren sambil terburu-buru. Comel bersedih, dia ingin punya banyak teman, tapi tak semudah itu yang dikira.
"Halo! Siapa nama anda?"tanya Comel.
"Maaf, aku sedang sibuk. Nama aku Ren,"jawab Ren sambil terburu-buru. Comel bersedih, dia ingin punya banyak teman, tapi tak semudah itu yang dikira.
Comel kembali melanjutkan perjalanan, akhirnya tibalah ia di rumah Nenek. Ketika masuk, Comel melihat ada Ren di dalam rumah dan Nenek sedang terbaring.
"Lho? Bukankah anda ini Ren?"tanya Comel.
"Iya, aku Ren. Sebenarnya tadi aku sibuk karena Nenek ini sakit. Saya adalah dokter,"jawab Ren.
"Oh, begitu, ya. Nah, untung tadi aku bawakan oleh-oleh buat Nenek. Makan, ya, Nek,"ujar Comel kemudian.
"Lho? Bukankah anda ini Ren?"tanya Comel.
"Iya, aku Ren. Sebenarnya tadi aku sibuk karena Nenek ini sakit. Saya adalah dokter,"jawab Ren.
"Oh, begitu, ya. Nah, untung tadi aku bawakan oleh-oleh buat Nenek. Makan, ya, Nek,"ujar Comel kemudian.
Setelah dari rumah Nenek, Comel pulang ke rumah. Di jalan yang sepi itu, Comel melihat seorang Nenek tua yang ingin menyebrang jalan. Padahal jalanya sepi, tapi sepertinya Nenek Tua itu sulit berjalan. Comel yang berbudi baik itu menyebrangkan Nenek sampi sebrang jalan.
"Terima kasih, ya, Nak,"kata Nenek Tua itu.
"Terima kasih kembali, Nenek Tua,"ucap Comel keceplosan.
"Tak apa, Nak,"Nenek Tua itu tidak marah bila dipanggil Nenek Tua.
"Terima kasih, ya, Nak,"kata Nenek Tua itu.
"Terima kasih kembali, Nenek Tua,"ucap Comel keceplosan.
"Tak apa, Nak,"Nenek Tua itu tidak marah bila dipanggil Nenek Tua.
Sesampainya di rumah, Comel mendengar suara pecahan kaca di dapur rumahnya. Dia segera berlari ke dapur. Rupanya, Meol (kucing Comel) memecahkan piring rumahnya.
"Meong, meong, meong,"kata Meol sambil tertunduk. Comel merasa kasihan, dia tak mau memarahi Meol.
"Tidak apa, Meol. Nanti aku beli lagi,"kata Comel tak keberatan. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu, Comel segera membukakan pintu.
"Comel! Tolong belikan aku rok terurai warna hitam dan kaos warna merah muda!"seru Chintya, gadis seumuran Comel yang suka menyuruh-nyuruh orang lain, terutama Comel.
"Baiklah, Chintya,"jawab Comel sambil berjalan keluar rumah kembali. Ia akan membelanjakan rok dan kaos pesanan Chintya. Setelah memberi kaos dan rok, Comel menyebrang jalan, seketika mobil melaju kencang, Comel tertabrak. Darah dimana-mana, mobil yang menabrak Comel pun lenyap melarikan diri. Ren yang sedang mengendarai mobil (bukan Ren yang menabrak) terkejut dan membawa Ren ke rumah sakit tempat kerja Ren.
"Meong, meong, meong,"kata Meol sambil tertunduk. Comel merasa kasihan, dia tak mau memarahi Meol.
"Tidak apa, Meol. Nanti aku beli lagi,"kata Comel tak keberatan. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu, Comel segera membukakan pintu.
"Comel! Tolong belikan aku rok terurai warna hitam dan kaos warna merah muda!"seru Chintya, gadis seumuran Comel yang suka menyuruh-nyuruh orang lain, terutama Comel.
"Baiklah, Chintya,"jawab Comel sambil berjalan keluar rumah kembali. Ia akan membelanjakan rok dan kaos pesanan Chintya. Setelah memberi kaos dan rok, Comel menyebrang jalan, seketika mobil melaju kencang, Comel tertabrak. Darah dimana-mana, mobil yang menabrak Comel pun lenyap melarikan diri. Ren yang sedang mengendarai mobil (bukan Ren yang menabrak) terkejut dan membawa Ren ke rumah sakit tempat kerja Ren.
Tapi, apa daya, saat dibawa, Comel sudah tak bernyawa, hanya kaos dan rok pesanan Chintya tak terkena darah sedikit pun. Ren membawakan kaos dan rok kepada Chintya saja. Comel memang gadis yang berbudi baik hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik, yach